Sabtu, 26 Desember 2015

INILAH 4 AKIBAT JIKA ORANG TUA MENELANTARKAN ANAK



akibat orang tua menelantarkan anak – Mengemban amanah anak tidaklah mudah. Menghidupinya dari kecil hingga dewasa, mendidik dan melindunginya, adalah amal berat yang hanya sanggup dipikul oleh orang tua pemilik ketulusan cinta, serta pemilik kesadaran bahwa anak adalah amanah yang kelak harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Tanpa kesadaran demikian, orang tua cenderung masa bodoh, berlepas diri, dan menelantarkan anak.

Dalam realita keseharian, ada saja orang-orang yang tidak mau memikul tanggung jawab ini. Setelah anak dilahirkan lalu dibuang. Atau dirawat asal-asalan. Sehingga berdampak buruk bagi anak dan orang tua itu sendiri. Berikut ini diantara dampak atau akibat orang tua menelantarkan anak  itu.

akibat orang tua menelantarkan anak


Orang tua mendapat hukuman dari Allah

Hukuman dari Allah adalah hal terburuk akibat orang tua menelantarkan anak. Jika Allah Yang Maha Perkasa sudah bertindak, maka tidak ada yang bisa dilakukan makhluk-Nya. Rasulullah saw mengingatkan, ”sesungguhnya pada hari kiamat kelak ada orang-orang yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah, tidak disucikan dan tidak dilihat.” Kemudian Nabi saw ditanya, “siapakah orang-orang itu wahai Rasulullah?” Nabi saw menjawab, “anak yang telah berlepas diri dari orang tuanya serta membencinya, dan orang tua yang berlepas diri dari anaknya,” (HR. Ahmad.)

Orang tua kehilangan potensi  doa dan amal anak

Ketika orang tua sudah meninggal, diantara yang dia harapkan dari anaknya adalah doa dan amalnya. Yaitu doa ampunan dan kebaikan yang bermanfaat bagi orang tuanya, dan amal anak yang dengan amal itu orang tua ikut mendapatkan pahalanya (tanpa mengurangi pahala anak). Tentunya hal ini berlaku bagi orang tua yang telah bersusah payah mengajarkan ibadah dan ketaatan, sehingga menggerakkan hati sang anak beramal.

Jika orang tua menelantarkan anak, dia tidak akan mendapatkan keduanya. Jarang seorang anak yang ditelantarkan mau mendoakan orang tuanya. Amalnyapun menjadi miliknya seorang, sebab tidak ada andil nasehat dan pendidikan dari orang tuanya. Maka jadilah orang tua ini menghadapi kengerian alam kubur dan akhirat sendirian.

Baca juga: ciri anak durhaka kepada orang tua
Baca juga: waspadai 5 penyebab pergaulan bebas yang membahayakan

Anak jadi terlantar

Akibat orang tua menelantarkan anak adalah perasaan tersiksa yang dialami anak. Bukan cuma fisik siksaan itu, tapi juga mental. Si anak bisa jadi hidup dijalanan, makan seadanya, atau dihidupi serta dirawat orang lain. Seandainya dirawatpun, mentalnya tetap terpuruk. Ada sesuatu yang hilang dari dirinya, yaitu kasih sayang orang tuanya. Padahal kasih sayang ini sangat berharga bagi pertumbuhan fisik dan mental anak.

Terjadi permusuhan antara anak dan orang tua

Akibat orang tua menelantarkan anak lainnya adalah terjadinya permusuhan. Seorang laki-laki pernah curhat kepada saya, dia mengatakan bahwa sudah bertahun-tahun dia tinggalkan anaknya. Bukan bermaksud menelantarkan, tapi karena bekerja ke luar pulau. Meskipun diberi kecukupan nafkah, si anak tetap merasa ditelantarkan, sehingga memunculkan kebencian di hatinya. Maka setelah bertahun-tahun terpisah itu orang tua bertekat mencari kerja di sekitar rumah saja, tidak perlu jauh-jauh. Dan saat bercerita itu dia telah mendapatkan kerja, dan harus berjuang keras merebut kembali hati anaknya.

Jika orang tua tidak bermaksud menelantarkan saja bisa menimbulkan efek negatif bagi anak, apalagi yang benar-benar menelantarkan. Aroma permusuhan itu akan semakin kuat, bahkan bisa tidak terbendung. Di dalam al-Quran sendiri dijelaskan bahwa sebagian anak bisa menjadi musuh. Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu” (QS. At-Taghabun: 14)

Jika mukmin yang baik saja bisa memiliki anak yang tumbuh menjadi musuh, terlebih orang tua penelantar anak. Kemungkinan itu lebih besar lagi.  

Demikianlah, kerugian yang didapat akibat orang tua menelantarkan anak begitu besar. Karenanya orang tua harus bijak mengemban amanah anak.

Allahu a’lam bisshawab







Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar