Cara jitu mendidik anak nakal – tidak ada orang tua yang menginginkan
memiliki anak nakal. Bahkan penjahat sekalipun, tidak ingin memiliki anak
nakal. Namun sayangnya tidak semua orang memiliki anak penurut, shaleh, dan
tidak menjahili teman-tamannya.
Punya anak nakal tentu merepotkan orang tua. Dan tidak jarang orang tua
kehilangan akal untuk
mengatasinya. Namun jangan berputus asa, untuk anda yang
sudah terlanjur memiliki anak yang cenderung nakal dan ingin memperbaiki
akhlaknya, berikut ini beberapa diantara tips atau cara jitu mendidik anak
nakal. Semoga dengan menerapkan cara ini bisa merubah sifat anak.
Cara Mendidik Anak Nakal
Berikan pendidikan agama
Agama adalah kontrol akhlak. Salah satu tujuan terbesar adanya agama adalah
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Maka jangan lupakan pendidikan agama untuk
anak. Bahkan sebuah keluarga yang baik adalah keluarga yang berbasiskan ilmu
agama. Didikan agama akan melembutkan hati anak, membuka jiwanya berada pada
fitrah kebaikan. Sangat berbeda antara anak yang tersentuh pendidikan agama dan
tidak. Jika anak sudah terlanjur nakal,
pergencarlah mendidik dan memasukkan nilai-nilai agama padanya.
Jangan beri predikat nakal pada anak
Memberi predikat anak nakal hanya akan memperparah keadaan. Barangkali orang tua ketika mengatakan
anaknya nakal, dimaksudkan sebagai
luapan emosi semata, atau bermaksud menyadarkan anak bahwa dirinya nakal,
memiliki perilku tidak baik, maka berubahlah. Namun rupanya julukan ini
berakibat negatif pada anak. Akibat itu diantaranya adalah anak jadi terlanjur merasa
dirinya nakal. Maka perilakunya adalah perilaku yang mencerminkan sifat
nakalnya. Jadi dengan predikat itu bukan sebagai sarana perbaikan diri, malah
memperburuk keadaannya.
Di samping itu anak jadi tertekan secara psikologis seolah-olah segala
sifat baik yang dia miliki tidak ada nilainya. Toh dia sudah dijuluki sebagai
anak nakal, maka buat apa berbuat baik. Karena itu bagi orang tua jangan pernah
memberi predikat nakal pada anak. Untuk mendidik, justru berikan predikat yang
baik, shalih, dan pandai. Dan semoga predikat baik itu menjadi doa yang
dikabulkan Allah.
Beri teladan yang baik pada anak
Sulit mendidik anak nakal sementara orang tua tidak meneladankan kebaikan.
Berikan keteladanan, bahwa tindakan dan sifat yang baik itu seperti apa,
sehingga secara langsung dicontoh anak. Jika orang tua suka membentak dan
bicara kasar, jangan harap anak akan berbicara sopan dan ber jiwa lembut. Jika
orang tua tidak mau shalat, sulit untuk mengarahkan anak shalat. Keteladanan
itu penting untuk mendidik anak secara
jitu agar tidak nakal.
Bersikap tenang
Ketika mendapati anak nakal, membentak dan menganggu temannya, bersikaplah
tenang dan jangan terbawa emosi. Ketenangan akan menjernilkan pikiran orang tua
bagaimana menangani anak denagn cara yang terbaik. Jika emosi, orang tua hanya
asal bentak dan mungkin juga main pukul, dan tindakan itu kelak akan
memperparah kelakuan anak.
Beri teguran dan nasehat yang baik
Cara jitu mendidik anak nakal adalah dengan
menegur dan menasehati dengan cara yang baik. Kalau di dalam alquran memakai
istilah hikmah dan mauidhah hasanah. “ serulah (manusia) kepada tuhanmu
dengan hikmah dan mauidhah hasanah. (Qs. An-Nahl: 125). Artinya ketika
seseorang memberi teguran dan nasehat, maka lakukan dengan tindakan dan
perkataan yang baik serta penuh
kelembutan. Kesalahan orang tua adalah berusaha menghentikan kenakalan anak
namun dengan cara yang “nakal”. Dengan cara yang kasar, sehingga melukai hati
anak. Maka akibatnya perkembangan psikologis anakpun jadi terganggu.
Beri aturan ketat
Untuk cara jitu mendidik anak nakal, perlu juga dibuatkan aturan yang
ketat. Apa yang boleh dan tikak boleh dilakaukan oleh anak. Dan apa konsekuensi
jika anak melanggar. Namun sebelum
memberi aturan, baiknya bicarakan dengan anak , sehingga dia merasa dilibatkan,
bahkan merasa dirinyalah yang membuat peraturan tersebut. Jika anak sudah
merasa bahwa dirinya yang membuat aturan, lebih mudah baginya untuk tergerak
melaksanakan.
Demikian cara jitu mendidik anak nakal, semoga bermanfaat.
Allahu a’lam bisshawab
(gambar: youtube.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar