Rabu, 02 Maret 2016

Dampak Negatif Menonton Televisi Bagi Anak



Dampak negatif menonton televisi bagi anak – Di jaman sekarang ini televisi sudah menjadi baby sitter anak. Terlebih jika televisi yang tersaji di rumah berukuran besar, gambarnya jernih, dengan kualitas suara yang prima. Anak jadi betah berteman televisi.


Di satu sisi, televisi memang menjadikan anak jadi diam tidak neko-neko. Tapi ingat , di balik kelebihan itu juga tersimpan dampak buruk. Ada baiknya kita ketahui dampak ini agar kita jadi bijak kapan membolehkan dan melarang anak menonton televisi. Diantara dampak negatif menonton televisi bagi anak adalah:

Menghabiskan waktu anak

Menurut penelitian yang diadakan sebuah harian di Jakarta menunjukkan anak Indonesia terbiasa menonton acara televisi sekitar tiga sampai enam jam sehari. Tentunya hal ini berlaku untuk hari-hari biasa, saat anak tidak libur sekolah. Sedang saat libur, anak bisa berkali-kali lipat lamanya duduk di depan layar televisi.

Ternyata cukup banyak juga waktu yang hilang akibat menuruti tontonan televisi. Jika saja bisa direm, tentu waktu yang ada bisa digunakan untuk aktifitas yang bermanfaat bagi perkembanngan anak.

Anak jadi malas beribadah

Saya pernah menonton video yang menggambarkan pemirsa tayangan acara sepak bola. Saat azan datang, dia matikan televisi sebentar, ambil wudhu dengan cepat, shalat seperti kilat, lantas meloncat ke kursi untuk “khusyu’” kembali menikmati tontonan sepak bola.

Dalam realita, jujur saja seorang anak atau bahkan kita sendiri bisa menjadi “pencuri” shalat. Saat menonton acara yang seru tiba-tiba datang waktu shalat, tidak segera ditunaikan melainkan diakhirkan shalatnya hingga batas waktu hampir habis. Lalu  ditunggu iklannya, saat tayangan iklan itulah baru bergegas beribadah. Itupun dengan catatan acara shalat tidak boleh melebihi durasi iklan. Diakui ataupun tidak itulah realita dampak negatif televisi.

televisi sering mencontohkan kemaksiatan

dampak lain dari televisi adalah ada banyak acara televisi yang ditinjau dari nilai Islam sangatlah tidak mendidik. Contohnya acara tentang paranormal, sinetron yang berulangkali memperlihatkan khalwat (berduaan) antara laki-laki dan wanita. Tayangan seperti ini secara tidak langsung mengajarkan kemaksiatan dan dosa. Apalagi sifat anak adalah peniru, maka mudah sekali tergiur menirukan yang ditontonnya.

Sebuah kejadian nyata perilaku meniru anak bisa kita lihat saat maraknya acara smack down. Pertarungan kasar di atas ring itu telah menyebabkan puluhan anak terkapar di rumah sakit. Akibat praktek perkelahian dengan teknik tendangan, pukulan, dan sikutan yang dicontoh dari tokoh idolanya di televisi.

Anak Jadi malas belajar

Sebagian acara televisi memang menyajikan tayangan yang memuat unsur pendidikan di dalamnya. Namun sayang acara seperti ini hanya sedikit. Sedang yang terbanyak adalah hiburan.

Padahal hiburan inilah yang sering melenakan anak dari belajar. Hiburan berarti kesenangan, otak tidak perlu berat berpikir untuk mencerna hiburan. Sedangkan belajar butuh konsentrasi, terkadang terasa berat, dan menjadi beban. Maka anak memilih praktisnya saja; hiburan. Disuruh belajar sangat susah.

Berpengaruh terhadap kesehatan mata anak

Diantara dampak negatif televisi bagi anak adalah pengaruhnya pada mata. Terangnya sinar televisi dan kilatan-kilatan cahayanya berpengaruh terhadap kesehatan mata. Kekuatan mata dalam menyerap cahaya terbatas, maka cahaya yang berlebihan lambat laun bisa menurunkan kekuatan pandang mata. Apalagi jika anak menonton dalam durasi yang lama, tayangan seru sehingga membuat mata jarang berkedip, membuat otot mata itu kelelahan.

Berpengaruh terhadap kehidupan sosial anak

Televisi mengajarkan interaksi satu arah. Yaitu televisi yang memberikan informasi, hiburan, atau apapun, sedang anak diam menonton. Padahal anak sebenarnya butuh interaksi dua arah. Misalnya bercakap-cakap atau bermain dengan teman, sehingga ada keterlibatan antara dirinya dan orang lain. Maka menonton televisi terlalu lama, terlebih jika tidak diimbangi dengan berkumpul, bermain, belajar bareng, akan membuat anak jadi tidak memiliki kecakapan bersosial.

Itulah dampak negatif menonton televisi. Orang tua hendaknya bijak mengatur tayangan yang boleh dan tidak boleh ditonton anak. Juga membatasi lamanya duduk di depan layar elektronik itu.

Allahu a’lam bisshawab

(gambar:youtube.com)

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar