Akibat anak sering dimarahi dan dibentak – marah terhadap anak adalah sesuatu yang
bisa dikatakan tidak bisa dihindari orang tua. Sebab anak terkadang memang baru
berhenti dari kenakalannya setelah dimarahi dan dibentak. Namun jika anak
terlalu sering dimarahi dan dibentak, ternyata akan membawa dampak yang buruk.
Berikut ini akibat jika anak sering dimarahi dan dibentak
Akibat anak sering dimarahi dan dibentak
Anak jadi Tertekan
Akibat anak sering dimarahi dan dibentak, dia jadi tertekan jiwanya. Sekali
dimarahi dengan kata-kata keras, sudah menyudutkan dan menyesakkan jiwanya.
Terlebih jika terlalu sering, akan membuat jiwanya makin tertekan. Pada anak
yang tertekan ini, akan terganggu perkembangan karakternya di masa yang akan
datang
Anak jadi pemarah
Kemarahan dari orang tua akan menjadikan anak memiliki sifat pemarah pula.
Jika tidak balik marah pada orang tuanya, maka dia akan melampiaskan
kemarahannya pada temannya atau adiknya. Jika keinginannya tidak dipenuhi, atau
ada sedikit masalah dengan adik atau teman, akibatnya dia akan mudah naik
pitam, menjahili, bahan mengajaknya berantem.
Tidak percaya diri
Akibat terlalu sering disalahkan, dimarahi, dan dibentak, anak jadi merasa
terendahkan. Akibat selanjutnya dia jadi merasa tidak memiliki kemampuan,
selalu berbuat salah, dan tidak percaya diri. Ketika dihadapkan pada suatu
persoalan, dia tidak yakin bahwa dirinya mampu menyelesaikannya. Dampaknya ke
depan dia tidak percaya diri bahwa dirinya memiliki kelebihan dan kemampuan.
Baca juga: 6 cara jitu mengatasi anak kecanduan game
Baca juga: 5 cara jitu mengatasi anak nakal dan bandel
Baca juga: 6 cara jitu mengatasi anak kecanduan game
Baca juga: 5 cara jitu mengatasi anak nakal dan bandel
Anak jadi kebal terhadap nasehat
Kemarahan dan bentakan yang berulang-ulang membuat anak jadi merasa
terbiasa dengannya. Jika kemarahan dianggap biasa, maka pada level yang lebih
kecil yaitu dinasehati atau ditegur, tidak akan mempan padanya. Di sinilah
terkadang sesuatu yang tidak dipahami orang tua. Sehingga anak hanya bisa
dihentikan kenakalannya dengan bentakan keras. Padahal karena terlalu sering
dibentak itulah anak jadi tidak mempan dinasehati secara baik-baik.
Anak menentang orang tua
Akibat sering dimarahi dan dibentak, maka anak bisa berubah jadi durhaka.
Terlebih jika anak sudah tumbuh dewasa, sementara orang tua beranjak lanjut
sehingga secara fisik kalah, maka anak jadi balas dendam atas perlakuan orang
tuanya dahulu. Cara anak menentang orang tua bisa dengan omongan, namun yang
lebih parah bisa dengan fisik, misalnya anak menghajar orang tua, atau bahkan
membunuhnya.
Anak jadi apatis
Karena sering dimarahi, anak jadi merasa tidak disayang, sehingga dia jadi
apatis atau tidak peduli pada kondisi sekitarnya, terutama orang tuanya. Jika
orang tua kesulitan, sakit, bahkan kecelakaan yang mengharuskan dirawat di
rumah sakit, anak tetap tidak peduli.
Itulah Akibat anak sering dimarahi dan dibentak. Karenanya bagi
orang tua berhati-hatilah jika marah padanya. Harus tahu ukuran kemarahan,
sehingga kemarahan itu menjadi pendidikan bagi anak,bukan menyebabkannya tumbuh
menjadi pribadi yang buruk.
(gambar: pixabay.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar