Senin, 08 Februari 2016

Akibat Anak Sering Dimarahi Dan Dibentak



Akibat anak sering dimarahi dan dibentak – marah terhadap anak adalah sesuatu yang bisa dikatakan tidak bisa dihindari orang tua. Sebab anak terkadang memang baru berhenti dari kenakalannya setelah dimarahi dan dibentak. Namun jika anak terlalu sering dimarahi dan dibentak, ternyata akan membawa dampak yang buruk. Berikut ini akibat jika anak sering dimarahi dan dibentak

Akibat anak sering dimarahi dan dibentak


Anak jadi Tertekan

Akibat anak sering dimarahi dan dibentak, dia jadi tertekan jiwanya. Sekali dimarahi dengan kata-kata keras, sudah menyudutkan dan menyesakkan jiwanya. Terlebih jika terlalu sering, akan membuat jiwanya makin tertekan. Pada anak yang tertekan ini, akan terganggu perkembangan karakternya di masa yang akan datang

Anak jadi pemarah

Kemarahan dari orang tua akan menjadikan anak memiliki sifat pemarah pula. Jika tidak balik marah pada orang tuanya, maka dia akan melampiaskan kemarahannya pada temannya atau adiknya. Jika keinginannya tidak dipenuhi, atau ada sedikit masalah dengan adik atau teman, akibatnya dia akan mudah naik pitam, menjahili, bahan mengajaknya berantem.

Tidak percaya diri

Akibat terlalu sering disalahkan, dimarahi, dan dibentak, anak jadi merasa terendahkan. Akibat selanjutnya dia jadi merasa tidak memiliki kemampuan, selalu berbuat salah, dan tidak percaya diri. Ketika dihadapkan pada suatu persoalan, dia tidak yakin bahwa dirinya mampu menyelesaikannya. Dampaknya ke depan dia tidak percaya diri bahwa dirinya memiliki kelebihan dan kemampuan.

Baca juga: 6 cara jitu mengatasi anak kecanduan game
Baca juga: 5 cara jitu mengatasi anak nakal dan bandel

Anak jadi kebal terhadap nasehat

Kemarahan dan bentakan yang berulang-ulang membuat anak jadi merasa terbiasa dengannya. Jika kemarahan dianggap biasa, maka pada level yang lebih kecil yaitu dinasehati atau ditegur, tidak akan mempan padanya. Di sinilah terkadang sesuatu yang tidak dipahami orang tua. Sehingga anak hanya bisa dihentikan kenakalannya dengan bentakan keras. Padahal karena terlalu sering dibentak itulah anak jadi tidak mempan dinasehati secara baik-baik.

Anak menentang orang tua

Akibat sering dimarahi dan dibentak, maka anak bisa berubah jadi durhaka. Terlebih jika anak sudah tumbuh dewasa, sementara orang tua beranjak lanjut sehingga secara fisik kalah, maka anak jadi balas dendam atas perlakuan orang tuanya dahulu. Cara anak menentang orang tua bisa dengan omongan, namun yang lebih parah bisa dengan fisik, misalnya anak menghajar orang tua, atau bahkan membunuhnya.

Anak jadi apatis

Karena sering dimarahi, anak jadi merasa tidak disayang, sehingga dia jadi apatis atau tidak peduli pada kondisi sekitarnya, terutama orang tuanya. Jika orang tua kesulitan, sakit, bahkan kecelakaan yang mengharuskan dirawat di rumah sakit, anak tetap tidak peduli.
Itulah Akibat anak sering dimarahi dan dibentak. Karenanya bagi orang tua berhati-hatilah jika marah padanya. Harus tahu ukuran kemarahan, sehingga kemarahan itu menjadi pendidikan bagi anak,bukan menyebabkannya tumbuh menjadi pribadi yang buruk.

(gambar: pixabay.com)


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar