kedudukan anak yatim piatu dalam islam – secara umum anak yatim adalah anak yang
memiliki nasib tragis. Dia kehilangan sosok ayah yang seharusnya mencintainya,
melindungi dan memberi nafkah serta pendidikan padanya. Karena kehilangan ayah,
hidupnya jadi merana dan bahkan sengsara. Jikapun dia masih memiliki ibu, tetap
saja masih sengsara. Sebab biasanya ditinggal oleh ibunya untuk mencari nafkah.
Maka dia dititipkan pada nenek atau kerabatnya. Atau bahkan terpaksa
ditinggalkan di rumah sendirian.
Terlebih jika anak kecil ini adalah yatim piatu. Istilah khusus orang
Indonesia bagi anak yang kehilangan ayah dan ibunya. Dia lebih sengsara lagi,
karena hidupnya tidak ada orang yang sepenuh hati menyayanginya.
Kedudukan Anak Yatim Piatu Dalam Islam : islam memuliakan anak yatim
mendapati kondisi anak yatim piatu yang sengsara ini maka Islam tidak
tinggal diam. Islam memuliakan anak yatim, memperhatikan dan merawatnya.
Rasulullah saw bersabda, “siapa yang memberi makan dan minum anak yatim,
maka dia akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah. Kecuali jika dia melakukan
dosa yang tidak diampuni Allah.”
Ketika seorang laki-laki mengadu tentang hatinya yang keras, Rasulullah saw
memerintahkan kepadanya untuk mengusap kepala anak yatim dan memberi makan
orang miskin.
Rasulullah saw juga bersabda melalui hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Umamah, “siapa yang mengusap kepala anak yatim baik laki-laki maupun wanita,
maka pada setiap helai rambut anak itu terdapat kebaikan baginya. Dan barang
siapa yang mengasuh anak yatim laki laki maupun wanita serta menunaikan amanah
memberinya makan, maka baginya dan aku berada di surga seperti ini dan ini.”
Rasulullah saw bicara sambil mensejajarkan jari tangannya
Semua keterangan ini menunjukkan kedudukan tinggi seorang anak yatim piatu.
Mereka harus dirawat dan diasuh oleh orang-orang sekitarnya.
Kedudukan Anak Yatim Piatu Dalam Islam : Allah melaknat orang yang menyi-nyiakan anak yatim
Pelaku penyia-nyia anak yatim sangat dibenci oleh Allah. Anak yatim adalah
anak yang kehilangan perhatian ayahnya, bahkan mungkin juga ibunya, maka tidak
layak ditambah deritanya dengan dihardik, dibentak dan ditelantarkan.
Allah berfirman. “tahukah kalian siapa orang yang mendustakan agama?
Yaitu orang yang membentak anak yatim, dan tidak menganjurakan untuk memberi
makan orang miskin” (QS al-Ma’un: 1-3)
Di dalam ayat yang lain Allah berfirman, “ maka kepada anak yatim janganlah
engkau dzalim. Dan terhadap peminta-minta janganlah membentak” (QS. Ad-Dhuha:
9-10)
Dua ayat ini kiranya sudah bisa mengetuk hati kaum muslimin untuk berlaku
baik pda anak yatim. Dengan memberi mereka makan, bahkan menyekolahkannya. Dan hal
ini menjadi amal fardhu kifayah, dimana jika ada anak yatim terlantar, kemudian
sama sekali tidak ada yang mngasuh dan merawatnya maka semua orang menanggung
dosanya.
Itulah kedudukan anak yatim piatu dalam Islam. Semoga uraian pendek
ini bermanfaat.
(gambar: pixabay.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar